Tuesday, November 15, 2016

Panel Karbon: Pembuatan, Perawatan, Perbaikan.

Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan karakter kendaraan yang menarik. Langkah modifikasi bisa ditempuh melalui 3 sektor utama pada mobil. Pada eksterior misalnya aplikasi body kit, wrapping sticker, velg. Sektor interior dan audio juga ada yang fanatik demi menciptakan nuansa dalam kabin yang tidak monoton. Sementara sektor mesin biasanya dilirik bagi mereka yang antusias dengan sensasi balap, misalnya seperti aplikasi piggyback, filter racing, intercooler, ataupun memasang "RR POWER" agar tenaga lebih responsif dan lebih irit bahan bakar..
ketika ditimpa cahaya akan lebih menarik

Sudah menjadi hal yang lumrah penggunaan motif karbon telah menjadi salah satu pilihan yang menarik untuk melakukan tuning pada kendaraannya. Sejatinya kemunculan serat karbon di dunia awalnya adalah untuk kepentingan industri. Seiring perkembangan zaman, di dunia otomotif pun mulai mengaplikasikannya. Di kancah dunia balap menjadi referensi global untuk memanfaatkan serat karbon pada bidang bodi. Tujuannya adalah konversi bobot yang signifikan, bodi mobil-mobil balap dikamuflase agar tidak terlalu berat akibat modifikasi di sektor mesin. Sifat karbon yang kokoh dan kuat namun ringan adalah poin penting yang menjadi nilai jualnya. 

Kini serat karbon tak lagi terbatas pada dunia balap saja, sebab seperti yang diketahui motif karbon yang berbentuk anyaman dianggap unik menggiring fungsi utamanya ke arah fashion. Selain itu, harga jualnya yang masih tergolong premium mengangkat kelasnya sebagai salah satu aksesoris yang berkelas. Jika diperhatikan pemasangan panel karbon pada tuning atau modifikasi mobil umumnya ada yang memang diperuntukkan sesuai fungsinya untuk mengurangi bobot bodi, dan ada juga yang hanya mengedepankan sisi fashion saja. Kap mesin, fender dan tutup bagasi adalah bidang yang paling sering diganti dengan panel karbon jika untuk keperluan balap. Pengurangan bobot bisa mencapai 50% dari berat aslinya, tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap performa dan regulasi balap. Sementara di sisi lain dapat dilihat panel karbon di sisi fashion kendaraan seperti mengganti panel-panel kecil sebagai aksesoris. Misalnya panel pada lubang angin AC, panel head unit di dashboard, panel gagang pintu, dll.
            
“Di dunia industri sendiri serat karbon ini termasuk dalam golongan fiber, hanya saja memiliki kelebihan terutama dari sisi kekuatan dan berat yang lebih ringan jika diaplikasikan. Karakternya kuat jika mendapat tekanan tegak lurus, nyaris menyamai kekuatan plat besi. Namun kelemahannya tidak dapat menerima twist, tidak seperti bahan plastik yang lentur dan fleksibel jika diputar.” Jelas Steven Piponk, jebolan Teknik Industri di salah satu perguruan tinggi Jakarta yang kini membuka workshop karbon Aeromotive Industry di Bandung. Aplikasinya bisa tunggal artinya murni serat karbon saja atau dikombinasi dengan serat fiber. Karena peruntukannya yang mulai bergeser ke sisi fashion dari kendaraan, motif serat karbon yang beredar pun menjadi lebih bervariasi. Jenis anyaman model baru terlihat lebih renggang, di mana akan masih jelas terlihat motifnya jika dilihat dari jauh. Berbeda dengan motif lama yang umumnya bentuk anyamannya lebih rapat, sehingga jika panel karbon ini dilihat dari jarak yang agak jauh tidak akan terlalu kontras. Untuk warna serat karbon sendiri banyak pilihannya, tidak lagi monoton di warna hitam saja. Banyak pilihan warna yang bisa Anda pilih dan aplikasikan untuk menghiasi mobil Anda.

PROSES PEMBUATAN
Serat karbon sendiri tidak lain hanya berbentuk lembaran-lembaran kain dengan rongga yang agak jarang. Untuk membuatnya menjadi kokoh hanya dengan mencampurkannya dengan bahan kimia resin. Terdapat dua metode untuk mengolahnya, ada yang disebut wet carbon dan ada juga yang dikenal dengan istilah dry carbon. Wet carbon adalah cara konvensional yang umumnya dilakukan manual dengan kuas. Di mana lembaran karbon dioles dengan menggunakan bahan kuas untuk hingga rata hingga terserap dan menutup lembaran karbon. Sementara dry carbon diproses dengan menggunakan mesin khusus yang berfungsi menyedot udara dan kelebihan bahan resin yang digunakan. Metode dry carbon ini menjadi metode yang paling baik karena hasil akhirnya lebih proporsional. Baik dari segi ukuran, ketebalan, detail, dan tentu saja harga jualnya yang lebih tinggi.
 
Macam-macam motif serat karbon
Seperti yang diutarakan di atas, aplikasinya bisa murni hanya dari serat karbon saja atau dicampur dengan serat fiber. Pada umumnya jika hanya menggunakan serat karbon untuk panel-panel kecil, dibuat minimal 3 lapis lembar karbon hingga jumlah yang tidak dibatasi tergantung kebutuhannya. Kelebihannya jelas lebih tipis dan detailnya lebih baik, namun harus ditebus dengan harga yang lebih tinggi, misalnya untuk sebuah panel tuas gear VW Scirocco berukuran 15cmx10cm Anda perlu siapkan dana Rp 600ribu. Agar tidak terlalu menyedot dana maka diakali dengan memanfaatkan serat fiber yang nantinya akan dibungkus dengan serat karbon.
           
Untuk finishingnya bisa dipilih sesuai selera, apakah divernis, dipoles atau dibuat dof/matte. Masing-masing finishing memiliki karakternya sendiri, jika diperhatikan hasil polesan dan ditutup vernish terdapat kemiripan karena sama-sama mengilap. Bedanya adalah pada saat awal dan jangka panjang, panel karbon yang ditutup vernish jauh lebih bening dan berkaca-kaca saat baru jadi namun akan cenderung lebih cepat kusam dan berubah warna menjadi kuning jika kurang dirawat.
            
Harga yang ditetapkan pun bervariasi, detail lekukan dan tingkat kerumitan desain sangat berbengaruh pada harga jualnya. Untuk kondisi desain biasa dan tidak banyak lekukan seperti pada kap mesin Honda Brio, angka Rp 3 juta menjadi patokan standar yang dimaklumi. “Tentu saja harganya berbeda jika konsumen ingin dibuat custom, ada tekukan dan detail lain. Yang pasti hasilnya nanti sangat dipengaruhi cetakannya, kalau cetakannya baik maka pasti hasilnya juga akan detail.” Tambah Piponk.

PERAWATAN
Perawatan untuk panel-panel yang terbuat dari bahan karbon ini nyaris sama dengan perawatan cat pada bodi mobil. Bahan-bahan pemoles body peluntur jamur, dan shampoo khusus untuk membuat cat tetap awet juga bisa dimanfaatkan untuk merawat panel karbon. “Musuhnya karbon cuma 1, panas. Kalau terlalu sering kena panas warnanya akan cenderung jadi kusam dan agak kuning.” Ungkap Alvin dari bengkel modifikasi Hybrid Autoconcept Bandung.  Panel karbon memang lebih peka dan sensitif terhadap perubahan cuaca, terutama jika panas. Jamur pun akan dengan mudah menempel jika air hujan tidak segera dibersihkan. Bahan baku serat karbon memang berpengaruh juga terhadap ketahanannya, namun rata-rata umur panel karbon bisa mencapai 3 tahun hingga akhirnya terlihat kusam. Penggunaan cumpound juga perlu ditempuh lebih bijak, terutama pada finishing karbon yang dilapisi vernis. Sebab penggunaan cumpound yang terlalu sering justru akan membuat lapisan vernis terpapas, parahnya kulit karbon malah bisa jadi belang dan tidak lagi cantik.

PERBAIKAN
Untuk panel karbon yang telah kusam dan berubah warna menjadi kuning karena sering tertimpa panas bisa kembali menjadi mulus. Workshop yang menggarap panel-panel karbon biasanya menyediakan jasa servis untuk memoles ulang atau melapisi ulang. Untuk cacat pada panel karbon bisa juga dilakukan dengan kondisi tertentu, “selama bukan seratnya yang rusak masih bisa diperbaiki. Jadi bagian yang cacat akan ditutup ulang dengan resin, lalu difinishing ulang agar kembali mulus.” Terang Piponk.

Demikian sekilas tentang karbon, prosesnya sangat sederhana dan dengan alat-alat yang tidak rumit pun bisa dengan mudah dilakukan sendiri. Anda juga bisa langsung melapisi panel-panel plastik pada gagang pintu, panel head unit mobil dengan lapisan karbon ini. Namun yang perlu Anda ingat adalah jika campuran resin dan panel karbon telah menempel pada bidang tertentu maka cat asli pada panel yang kita bungkus tadi akan terkelupas. Mari bergaya dengan panel karbon!
GRATIS ongkos kirim RR Power selama bulan November

No comments:

Post a Comment